Cara membuat company profile kreatif

Membuat company profile yang baik setidaknya selalu mempertimbangkan ide-ide kreatif. Mengapa? Karena agar desain akhir yang dihasilkan harus benar-benar bernilai dan berkualitas. Dan pada akhirnya kostumer dan investor yang melihat company profile harus tertarik dengan tampilan desain tersebut.

Sebuah desain company profile harus bisa menyediakan informasi mendetail terhadap semua aspek perusahaan/lembaga yang direpresentasikannya. Aspek itu meliputi kapasitas, kekuatan, kualitas finansial, pengalaman serta kapabilitas bisnisnya.

Sebuah company profile harus dibuat supaya bisa menumbuhkan keyakinan di mata kostumer dan investor terhadap semua potensi yang dimiliki perusahaan tersebut.

Cara-Membuat-Company-Profile-Kreatif-Profesional-1024x883

Sebuah desain company profile yang kreatif juga tidak melupakan ketersediaan berbagai data-data informatif. Pada data-data itulah penerima company profile yang potensial akan membaca dan mendapatkan referensi untuk transaksi atau investasi.

Company profile yang baik harus dibuat dengan kreasi semaksimal mungkin agar bisa meningkatkan value dari institusi yang diwakilinya. Value sebuah lembaga/perusahaan yang dipresentasikan dalam sebuah profile bisnis pada dasarnya bertujuan untuk memenangkan kompetisi terhadap para kompetitor dan mampu meninggalkan pengaruh yang positif bagi pengambilan keputusan pada sisi kustomer atau investor untuk bertransaksi atau berinvestasi.

Bagi anda yang hendak mempersiapkan sebuah desain company profile maka sebaiknya persiapkan alur data dan alur kerja yang baik dan terarah.

Di antara tips dan cara untuk mempersiapkan dan membuat desain company profile yang kreatif dan baik, inilah 6 Cara Membuat Company Profile Kreatif Profesional sebagai berikut:

1. Pemetaan data dan informasi

Tentukan data dan informasi yang dibutuhkan. Jika anda mewakili perusahaan yang akan membuat profile bisnis, maka desainer akan menanyakan data dan informasi mendetail apa saja yang akan dimuat nantinya pada profile. Jika anda adalah desainer pembuat profile bisnis perusahaan maka pemetaan data dan informasi harus dilakukan awal sekali. Mintalah data dan informasi berupa file, gambar dan dokumen yang diperlukan dari klien anda.

2. Presentasikan dengan baik

Company profile yang dibuat oleh Masbadar selalu dianggap sebagai sebuah presentasi. Bahkan proses diskusi dan konsultasi pra pembuatannya sendiri adalah sebuah presentasi yang mengasyikan. Lihat bagai cara berpresentasi yang baik dan efektif di sini. Bagi para pemilik bisnis atau yang mewakilinya maka presentasi berupa penjelasan dan jelas dan simpel akan membantu desainer pilihan anda memberikan karya terbaiknya dengan efektif.

3. Legalitas yang lengkap

Legalitas di sisi siapa? Tentu di sisi pemilik perusahaan yang akan menjabarkan gambaran bisnis atau produknya pada sebuah profile. Kelengkapan dokumen legalitas berupa salinan SIUP, TDP, NPWP dan sebagainya sebaiknya disediakan dalam bentuk file. Apakah desainer atau perusahaan desain pilihan anda adalah perusahaan dengan legalitas memadai sebagaimana bisnis Anda? Tentu itu adalah kebijakan anda memilih desainer yang akan memciptakan identitas bisnis anda. Di masbadar.com, kami mengdepankan legalitas bisnis sebab warga negara yang baik adalah mereka yang taat terhadap kebijakan pemerintah berupa pajak. Masbadar adalah desainer company profile di Ayuprint Karawang dengan badan hukum CV Ayu Group. Bukan saja kualitas dan efektifitas karya dan kerja kami dalam membuat desain company profile anda tampil kreatif dan menarik, tapi juga keberlangsungan kerja sama dalam pembuatan kebutuhan identity branding lebih jauh dan lebih lengkap di masa yang akan datang.

4. Point Penekanan

Setiap perusahaan dan bisnis selalu ada layanan/service atau produk yang menjadi andalan. Company Profile dibuat agar produk dan layanan sebuah bisnis tampil dengan jelas dan apik guna referensi eksternal terhadap calon kustomer atau investor juga internal sebagai referensi knowledge bagi orang marketing dan para karyawan. Tentukan semua point yang hendak dimunculkan dan dikedepankan.

5. Nilai Kreativitas

Kreativitas desain menentukan value lain dari sekedar presentasi data dan katalog produk serta informasi layanan bisnis. Tampilan yang elegan dan profesional akan lahir dari kreatifitas sebuah desain dan prosesnya. Desainer adalah pemain seni dan keindahan, selain sisi bisnis dan industri sisi estetika tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Pemilik bisnis adalah mereka yang memiliki naluri seni dunia industri dan deal-deal transaksi bisnis, komunikasi yang baik antara pemilik bisnis atau yang mewakilinya dengan desainer akan membuat proses pembuatan efektif dan output yang sesuai harapan.

6. Waktu dan proses desain yang efektif

Proses company profile dalam bentuk media cetak sebenarnya adalah standrd proses percetakan. Setelah desain disetujui maka printing dalam jumlah masal di Masbadar tidak lebih dari 5 kerja dengan catatan melihat jenis finishing. Yang memakan waktu adalah proses desain dan revisi. Penentukan jenis paket desain yang ditawarkan di Masbadar akan disesuaikan dengan waktu kerja kedua belah pihak.

Masih banyak point-point penting lainnya untuk membuat sebuah company profile yang profesional bagi branding sebuah bisnis Baca lebih lanjut

Direktur utama, Direktur dan Komisaris.

Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & Komisaris

Siapa sih Direktur Utama?

 

Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi / Board of Director (BOD). Apakah sebenarnya yang dikerjakan seorang direktur? Mengapa setiap hari dia bisa bekerja dengan kondisi kerja yang kelihatan “enak”. Cuma meeting atau bahkan lebih sering berada di luar kantor?
Untuk lebih mengerti apa sebenarnya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang diemban seorang direktur utama agar tetap sukses dalam tugasnya dalam mengepalai perusahaan ,silakan simak detail tugas  berikut, yang biasa  dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan:

Tugas dan Wewenang Direktur Utama?

  •  Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
  •  Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
  •  Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
  •  Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
  •  Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
  •  Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
  •  Memimpin seluruh  dewan atau komite eksekutif
  •  Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)
  •  Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan  dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan
  •  Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar
  •  Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
  •  Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
  •  Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sebagai referensi dalam … (apapun standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin Anda gunakan).

 

Apa sih Tanggung jawab Direktur Utama?

 

Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

Kode Etik Direktur Utama?

 

Penerima Kode Etik dan khususnya para Direktur:

  •   saat menyiapkan laporan keuangan, komunikasi apa pun ke pasar atau dokumen serupa, harus menggambarkan situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan secara jujur, jelas, dan lengkap;
  •   harus segera memenuhi setiap permintaan informasi yang diminta oleh Dewan Auditor Statuta, dan dengan segala cara memfasilitasi performa kontrol yang dimiliki oleh pemegang saham, badan korporat lainnya atau firma audit eksternal lainnya yang sah secara hukum;
  •   menyediakan informasi yang benar dan lengkap bagi Dewan Pengawas mengenai situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan

Direktur

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direktur Perusahaan – Secara singkat, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direktur Perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.

KOMISARIS

Pengertian Komisaris
Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
Pengangkatan Komisaris
Pengangkatan Komisaris dapat dilakukan dengan cara:
1.      Komisaris diangkat oleh RUPS
2.      Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih
3.      Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Tata cara pengangkatan diatur dalam Anggaran Dasar.
4.      Yang dapat diangkat menjadi anggota Komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena merugikan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
C.     Pemberhentian Komisaris
Komisaris dapat diberhentikan apabila:
1.      Masa tugas Komisaris ditetapkan dalam Anggaran Dasar/Akte Pendirian
2.      Komisaris dapat diberhentikan sementara waktu oleh RUPS
D.    Tugas Komisaris
Tugas Utama Komisaris adalah Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat keapada Direksi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Komisaris namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama Komisaris secara Kolektif (sebagai Board). Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Komisaris wajib berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas komisaris secara bertanggungjawab. Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah :
·         Pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali
·         Pemberian nasihat, tanggapan dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai
·         Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki Komisaris. Contohnya Komite Audit, Komite Nominasi dll.
·         Mendorong terlaksananya implementasigood corporate governance.
E.     Wewenang Komisaris
Komisaris memiliki 2 (dua) wewenang, yaitu :
1.      Wewenang Preventif
·         Di dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat ditetapkan wewenang Dewan komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu (Pasal 117 ayat 1 UU PT).
·         Jika direksi berhalangan dapat bertindak sebagai pengurus
·         Meminta keterangan kepada Direksi
·         Berwenang memasuki ruangan/tempat penyimpanan barang milik Perseroan untuk pengawasan.
2.      Wewenang Represif
·         Dewan Komisaris dapat memberhentikan anggota Direksi untuk sementara dengan menyebutkan alasannya (Pasal 106 UU PT).
F.     Kewajiban Komisaris
Kewajiban Komisaris, yaitu :
1.      Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi
2.      Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
3.      Komisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya.
G.  Pertanggungjawaban Pribadi Dewan Komisaris
  1. Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.
  2. Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.
  3. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan:
a.      kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
b.      telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c.      tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan
d.      telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah terjadinya kepailitan.

ATA Galeri

IMG_20151012_232401

Anda bosan dengan perabotan rumah tangga yang lama dan ingin menggantinya dengan yang baru. atau anda ingin pindah rumah tapi repot membawa perabotan rumah tangga. kami siap membeli perabotan lama anda dengan harga yang menarik ( diutamakan yang borongan).

hubungi contact ATA Galeri :

081586642073 / 081385092438 / 08210172296

Di Persembahkan oleh :

PT. Arus Properti IndonesiaIMG_20150618_234241

Kenapa Lulusan SMP Bisa Lebih Sukses dan Lebih Makmur dibanding Lulusan S1 dan S2 ?

Berikut ini Kuliah WA dari pak Seprian

Kenapa Lulusan SMP Bisa Lebih Sukses dan Lebih Makmur dibanding Lulusan S1 dan S2?
2
Ada anak ndeso lulusan SMP bernama Darmanto, yang kini jadi national internet expert dan berkantor dari rumahnya di desa Kranggil, Pemalang. Yang kedua, Afidz, lulusan SMP yang jadi juragan soto Lamongan dan bertekad segera mengumrohkan orang tuanya ke tanah suci.

Di sisi lain, kita acap melihat anak muda lulusan S1 bahkan S2 yang masih menganggur. Atau juga sudah bekerja namun dengan penghasilan pas-pasan. Bulan masih tanggal 9, gaji sudah habis. Pening deh kepala.

Pertanyaannya : kenapa bisa begitu? Kenapa anak lulusan SMP bisa lebih makmur dibanding lulusan S2? Sajian pagi ini akan menelisiknya dengan gurih dan merenyahkan.

Memang tak jarang kita melihat pemandangan yang paradoksal seperti itu : saat orang-orang yang hanya lulusan SMP bisa begitu sukses, sementara ribuan sarjana S1 dan bahkan S2 mengeluhkan tentang penghasilannya yang katanya tidak mencukupi. Ketika saudaranya yang masih dalam lingkup satu institusi dinaikkan sementara saudara lainnya tidak naik. Gelombang protes muncul dimana-mana. Muncul istilah-istilah yang terkadang membuat kening ini berkerenyut. Anak Tiri, Bawang Merah – Bawang Putih atau istilah lainnya yang membuat kita tersenyum sendiri.

Setidaknya ada tiga elemen kunci yang barangkali bisa menjelaskan ironi getir semacam itu. Yaitu : The Power of Kepepet , The Darkness of Gengsi dan The Magic of Street Smart.

Faktor # 1 : The Power of Kepepet.

Mungkin orang-orang lulusan SMP itu bisa sangat sukses karena faktor kepepet. Justru karena kepepet, mereka sukses. Justru karena kepepet, mereka dipaksa melakukan something yang membuat mereka bisa melenting.

Sederhana saja, ijasah mereka hanyalah lulusan SMP. Dengan ijasah SMP, perkerjaan bagus apa yang bisa diharapkan? Tak ada pilihan lain : jika mereka ingin mengubah nasib lebih makmur, pilihannya adalah melakukannya dengan jalan merintis usaha sendiri.

Mereka dipepet oleh keadaan : mau hidup miskin selamanya (karena sulit dapat kerja dengan hanya

mengandalkan ijasah SMP) atau nekad membangun usaha sendiri yang berpotensi sukses besar.

Orang dengan ijasah S1 dan S2 mungkin tidak punya faktor kepepet seperti itu : ah, santai saja toh nanti saya pasti dapat pekerjaan. Dan begitu sudah dapat pekerjaan (meski dengan gaji seadanya), tetap tidak ada “faktor yang me-mepet” dirinya : ah meski gaji segini kan saya bisa tetap hidup oke.

Pelan-pelan, perasaan semacam itu membuatnya masuk ZONA NYAMAN (COMFORT ZONE). Dan persis disitu, faktor kepepet menjadi mati. Itulah sebabnya tidak banyak PNS yang berani Resign untuk mengambil keputusan besar meraih kesuksesan YANG LEBIH BESAR. Karena COMFORT ZONE telah merasuk kedalam jiwa dan sanubarinya yang paling dalam. Jadi PNS saja sudah alhamdulillah. Gak usah neko-neko. Nggolek dunyo gak ono entek e. Nek metu juga durung karuan. Nek gak nduwe duit yo nyilih koperasi sih entuk. Bank-Bank juga gelem karo SK PNS kok. He he he he… Hidup itu pilihan. Itulah bahasa penolakan yang sering kita dengar.

Padahal seperti yang kita lihat, faktor kepepet justru yang bisa memaksa orang – bahkan lulusan SMP sekalipun –untuk melakukan something extraordinary. Kepepet karena tidak banyak pilihan mungkin bukan kutukan. Ia justru berkah terselubung yang bisa membuat orang menapak jalan kesuksesan.

Faktor # 2 : The Darkness of Gengsi.

Orang-orang lulusan SMP mungkin tidak lagi punya gengsi. Lhah cuman lulusan SMP, apa lagi yang mau dipamerkan. Namun justru karena itu mereka tidak merasa rikuh untuk memulai usaha dari bawah sebawah-bawahnya : mulai dari pemulung misalnya, sebelum pelan-pelan merangkak menjadi juragan barang bekas.

Dan kisah orang sukses lulusan SMP banyak bermula dari jalur marginal seperti itu : mulai dari jualan gerobak bakso keliling di jalanan yang berdebu hingga punya 70 cabang. Mulai dari kuli keceh sablon hingga punya pabrik kaos sendiri.

Lulusan S2 dan S2 mungkin tidak punya keberanian seperti itu. Lhah saya kan lulusan S2, masak suruh dorong gerobak soto lamongan. Lhah, masak saya harus keliling kepasar-pasar
jualan kaos, kan saya sudah sekolah S1 susah-susah,bayarnya mahal lagi. Apa kata dunia?? (Dunia ndasmu le).

Dan persis mentalitas gengsi seperti itu yang barangkali membuat banyak lulusan S1 dan S2 menjadi yah, gitu-gitu deh nasib hidupnya.

Orang lulusan SMP tidak punya mentalitas gengsi seperti itu. Mereka mau berkeringat di jalanan yang panas dan berdebu, demi merintis impiannya menjadi juragan yang makmur dan kaya.

Faktor # 3 : The Magic of Street Smart.

Orang-orang lulusan SMP yang tak punya kemewahan berupa ijasah perguruan tinggi itu, mungkin dipaksa belajar dari kerasnya kehidupan di jalanan. Dari kerja keras mereka di jalanan yang panas dan berdebu dan penuh lika liku. Dan dari kerja keras di jalanan yang berdebu itu mungkin anak lulusan SMP tadi justru bisa mengenal “ilmu street smart” – KECERDASAN JALANAN yang tak akan pernah bisa diperoleh oleh para lulusan S1 dan bahkan S2 dari ruang kuliah yang acap “berjarak dengan realitas”.

Street smart yang mereka dapatkan dari jalanan itu pelanpelan kemudian bisa membuat mereka benar-benar lebih cerdas dibanding lulusan S1 dan bahkan S1; meski Cuma lulusan SMP.

Anak lulusan SMP yang langsung berjualan gerobak soto Lamongan mungkin bisa lebih cerdas tentang “ilmu pemasaran dan manajemen pelayanan pelanggan” dibanding anak-anak lulusan S1 yang sok belajar teori tentang customer service atau branding strategy (sic!).

Street smart barangkali yang ikut menjelmakan orangorang lulusan SMP untuk merajut jalan hidup sukses yang penuh kemakmuran.

Demikianlah, tiga elemen kunci yang boleh jadi merupakan pemicu kenapa lulusan SMP bisa lebih sukses dibanding lulusan S1 dan S2 :

The Power of kepepet,
The Darkness of gengsi dan
The Magic of street smart.

Redefine your future life. Renovate your future destiny.
Selamat Pagi.
Selamat Beraktivitas.
Semoga Segala Aktivitas kita hari ini bernilai ibadah disisi Nya. Amiiiin.

Ketika IPK Tinggimu Tidak Terlalu ‘Ngefek’ di Dunia Kerja, Inilah Kemampuan yang Akan Mengeluarkanmu dari Kesulitan

2

Tak dipungkiri, dengan memiliki IPK tinggi memang lebih memudahkan anda untuk diterima di perusahaan yang bonafit. Setelah itu inginnya langsung tancap gas untuk mencapai karir tinggi dan masa depan cerah. Tapi ingat, keinginan seperti itu biasanya disertai pula tanggung jawab dan tantangan yang juga tidak kalah memusingkan kepala dan memberatkan hati.

Kerapkali masalah dan tantangan di dunia kerja, adalah kenyataan yang sama sekali tak terbayangkan sebelumnya. Kehebatan seseorang ketika dulu menyapu bersih seluruh mata kuliah dengan nilai A, hanya tinggal romantisme masa lalu. Terkadang dunia kerja adalah kenyataan yang harus diterimanya.

Contohnya: Omzet yang meleset dari target, berbagai komplain dari konsumen, produk kompetitor yang ternyata jauh lebih laku di pasaran, dan masih ditambahi lagi dengan komplain dari rekan kerja dan bawahan baik yang masuk akal maupun yang sekedar ingin menjatuhkan nama anda. Atasanpun tak jarang mengomel dan makin keras mem-push agar anda meningkatkan kinerja. Akibatnya hidup anda akan semakin dihantui oleh berbagai hal yang ternyata tak seindah harapan.

Tantangan dan cobaan semacam itu tidak bisa dihadapi dengan IPK tinggi. Dan semakin tinggi pohon maka semakin kuat angin yang menerjangnya.

Apa yang dilakukan oleh para manajer sukses untuk keluar dari masalah seperti itu?

Belajar dari pengalaman kesuksesan orang-orang hebat di dunia bisnis, hal pertama yang harus dilakukan ketika mengalami semua hal diatas adalah ‘Mendengarkan’. Mendengarkan komplain, mendengarkan keluhan dan masukan bawahan, mendengarkan omelan atasan, mendengarkan rekan dan kompetitor.

Jangan anggap enteng hal ini, yaitu KEMAMPUAN MENDENGARKAN.

Mendengarkan adalah sesuatu yang terkadang berat untuk dilakukan. Karena apa yang masuk ke telinga terkadang terdengar menyakitkan dan sama sekali tidak logis. Tapi itulah kenyataan!

Tidak hanya sekedar mendengarkan. Orang-orang hebat bisa langsung membuat keputusan yang cepat dan penting, dan terkadang keputusan yang sulit karena harus mengorbankan sesuatu atau seseorang yang dikenal. Mendengar lalu memutuskan, bukan perkara mudah bagi setiap orang. Apalagi di saat emosi menanjak naik ketika mendengarkan hal-hal yang sungguh menyakitkan hati.

Dan kemampuan inilah yang biasanya melekat kepada seseorang yang memiliki leadership tinggi, yaitu kemampuan dan kemauan mendengarkan hingga menghasilkan pengambilan keputusan tepat dan cepat.

Listening Skill #1 – Attending (Mampu dan Mau Memberi Perhatian)

Anda harus benar-benar mau ‘hadir’ dan mau mendengarkan orang lain bicara. Berilah perhatian kepada si pembicara. Jangan sampai pikiran anda berada di tempat lain ketika mempersilakan orang lain bicara, apalagi sedang meng-komplain anda. Terkadang ada orang yang bahkan tega melakukan sesuatu yang lain ketika mendengarkan orang bicara, misalnya berkirim SMS, membaca surat-surat yang masuk, melihat laptop, atau sekedar menggerak-gerakkan tangan, jari atau kaki yang menjauhkan perhatian dari substansi pembicaraan orang lain.

Listening Skill #2 –Inviting (Keterbukaan yang Positif)

Kalau ‘Attending’ lebih bersifat membuat orang lain yang bicara serasa berbicara di rumahnya, nyaman dan didengarkan. Maka ‘Inviting’ cenderung bersifat membuka pintu dan mengundang orang lain untuk masuk dan berbicara.

Ciri-ciri kepemimpinan dengan kemampuan Listening Skill – Inviting adalah ciri-ciri fisik. Misalnya menunjukkan respon gesture tubuh surprise ketika mendengarkan orang bicara bernada hal yang mengejutkan.

Ciri-ciri verbalnya adalah merespon dengan kalimat-kalimat seperti berikut ini, “Oh ya?!”, “Mengapa bisa begitu?”, dan sebagainya. Atau anda bisa menggunakan nada-nada suara yang membangkitkan semangat, misalnya: “Hmmmm”, “Aahhh”, “Ya, betul”, dan sebagainya.

Dua ciri-ciri diatas akan membuat suasana menjadi rileks, dan membuat lawan bicara anda menjadi nyaman karena anda nyaman dengan kehadiran dan pembicaraannya.

Listening Skill #3 – Questioning (Bertanya Balik untuk Menemukan Solusi)

Kemampuan ini adalah meningkatkan atensi anda terhadap si pembicara. Karena mereka akan merasa terbawa menuju solusi yang selama ini mereka cari dan harapkan. Beberapa contoh pertanyaan yang langsung mampu menjadi pilar penemuan solusi atas permasalahan yang dibicarakan orang lain adalah, “Tak bisakah itu ditangani sejak awal dengan Standard Operating Procedure kita?”. Respon pertanyaan ini akan mampu membuat si pembicara mendalami kembali apakah ada yang salah selama ini pada dirinya.

Karena biasanya si pembicara memiliki tendensi mengeluh atau melemparkan kesalahan kepada orang lain. Dengan pertanyaan seperti diatas, substansi kesalahan akan menjadi milik bersama, ketimbang anda yang menjadi sasaran kesalahan.

Kemudian bisa disusul dengan pertanyaan seperti berikut ini, “Bagaimana SOP kita bisa menangani masalah ini sejak dini?”.  Pertanyaan ini akan menantang kebersamaan untuk memecahkan masalah, daripada saling menyalahkan.

Listening Skill #4 – Restating (Memastikan Semua Orang Menerima dan Bersepakat)

1

Skill keempat ini sifatnya merangkum dan mendefinisikan ulang seluruh hasil pembicaraan pada level Attending, Inviting dan Questioning. Setelah melalui pembicaraan yang panas dan bertendensi saling menyalahkan, harus diakhiri dengan kalimat-kalimat bijak yang berfungsi untuk merangkum dan mendefiniskan ulang sehingga memastikan bahwa semua orang bisa menerima dan bersepakat untuk bersama-sama membenahi kesalahan dan masalah yang terjadi.

Yuk Berbisnis Online dengan Pasangan

12

Bisnis online adalah solusi bagi Anda yang ingin menghasilkan uang tanpa perlu repot terikat jam kerja yang membuat jenuh. Asalkan ada koneksi internet, di mana saja bahkan di rumah Anda bisa mengelola bisnis Anda.

Untuk kelancaran bisnis online, Anda perlu mencari partner bisnis yang terpercaya dan satu visi. Bagaimana jika Anda terpikir untuk ber-partner bisnis dengan pasangan? Mengapa tidak?

Terjun ke dunia bisnis online dengan pasangan tampaknya menyenangkan, karena Anda bersua sudah punya dasar hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan, komunikasi, serta punya tujuan dan komitmen untuk sukses.

Memang, berbisnis dengan pasangan bukan hal yang mudah. Anda terlebih dahulu harus mengubah paradigma Anda dari sepasang suami istri menjadi partner bisnis. Anda dan pasangan perlu membicarakan komitmen tentang profesionalitas dengan serius. Ada beberapa  hal yang perlu Anda perhatikan sebelum berkomitmen untuk berbisnis online dengan pasangan:

1. Punya Tujuan yang Jelas

Meraih kesuksesan sudah pasti tujuan Anda berdua saat terpikir akan menjadi wirausahawan. Tetapkan tujuan Anda dan pasangan membuka toko online, misalnya akan fokus mengurus bisnis ini dari rumah, atau mengurusnya di sela-sela kesibukan lain. Jangan lupa tentukan pembagian kerja yang jelas dan adil. Anda berdua adalah partner yang akan saling melengkapi satu sama lain. Pastikan konflik antara Anda dan pasangan tidak akan mengganggu jalannya bisnis ini, ya.

2. Saling Mengenali Kemampuan

Meski Anda berdua tampak cocok dan punya visi yang sama, kemampuan yang Anda berdua miliki tentu saja berbeda. Ada baiknya Anda saling mengenali kemampuan dalam menjalankan bisnis seperti kemampuan manajerial, marketing, administrasi, strategi bisnis, kreativitas, dan masih banyak lagi. Identifikasi apa saja kemampuan Anda berdua dan terus kembangkan demi kesuksesan toko online Anda. Saling membantu dan saling belajar satu sama lain.

3. Saling Menghormati

Nellie Akalp, seorang pakar di bidang entrepreneurship dan bisnis skala kecil mengatakan, menjalankan bisnis itu tidak sama dengan menjalankan rumah tangga. Setiap pasangan perlu menyamakan persepsi dan belajar untuk berkolaborasi dari awal.

“Pada dasarnya, setiap orang memiliki talenta yang unik serta kekuatan tersendiri yang bermanfaat bagi bisnis,” kata Akalp.

Saat menjadi mitra bisnis, Anda berdua harus sadar akan menghadapi berbagai macam rintangan. Perbedaan pandangan saat menyelesaikan masalah adalah momok yang mengintai Anda berdua, karena bisa menimbulkan cekcok. Maka, Anda berdua harus saling menghormati perbedaan pendapat satu sama lain. Tetaplah berdiskusi dengan kepala dingin untuk memecahkan segala problem.

“Terlalu mendahulukan gengsi pada akhirnya hanya akan menciptakan masalah, baik bagi bisnis maupun relasi Anda dengan pasangan,” kata Akalp lagi.

Berbisnis dengan pasangan bukan tentang siapa yang menjadi bos, tapi tentang bagaiaman berkolaborasi agar bisa sukses. Singkirkan ego, lakukan apa yang terbaik.

Belum banyak pasangan yang berani terjun ke bisnis online bersama. Namun, jika Anda berdua sudah memutuskan untuk mulai berbisnis dengan pasangan, lakukan dengan sepenuh hati.

Have fun, couples.

10 Pertanyaan wajib sebelum berbisnis dengan Teman

11
Partner bisnis yang tepat sering kali menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis. Berbisnis sendirian tentu melelahkan. Anda harus mengatur dan mempersiapkan semuanya dengan tangan Anda sepenuhnya. Lebih enak bila Anda memulai bisnis dengan partner. Selain pembagian tugas, Anda juga akan terbantu oleh keahlian partner Anda, yang mungkin memiliki keunggulan di bidang yang bukan bagian Anda.

Dalam memilih partner, Anda harus memastikan dulu apakah dia orang yang bisa dipercaya atau tidak, dapat berkomunikasi baik dengan Anda atau tidak, dan lain sebagainya. Daripada repot menganalisa, Anda tentu lebih suka mengajak famili atau teman Anda untuk bekerja sama.

Namun, sebelum Anda melakukan itu, ada baiknya Anda mendengarkan nasehat dari Jane Porter dan mempertanyakan 10 hal ini terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda memang memilih partner yang tepat.

1. Apakah Anda dan teman Anda mempunyai tujuan yang sama?

Anda harus mempunyai tujuan yang jelas dalam berbisnis. Apakah Anda ingin memiliki bisnis untuk melindungi kepentingan-kepentingan hidup keluarga Anda? Atau mungkin Anda ingin membesarkan merek bisnis Anda untuk dijual?

Bila tujuan Anda tidak jelas, tentu akan sulit untuk membuat keputusan yang tepat dan benar untuk bisnis Anda.

2. Apa yang dimiliki orang tersebut untuk perusahaan?

Jangan sampai karena hubungan persaudaraan atau pertemanan yang Anda miliki membuat Anda mengaburkan batas-batas kualifikasi yang berguna untuk perusahaan Anda. Selain itu, pikirkan pula tingkat kepercayaan dan komitmen yang bisa Anda berikan untuk teman atau famili Anda tersebut. Tuliskah job description yang jelas dan buatlah aturan main sejak awal. Aturan main tersebut adalah senjata Anda untuk membuat semua orang dalam perusahaan tetap mematuhi aturan dan tertib.

3. Perlukah Anda menawarkan saham ekuitas dalam bisnis?

Memiliki partner dalam berbisnis tentu harus dipikirkan pula pembagian kepemilikan bisnis tersebut. Bila belum terlalu diperlukan sekarang, Anda tetap harus merencanakannya untuk suatu saat nanti.

Adalah hal yang mudah untuk menyepakati sesuatu dengan teman atau famili Anda secara tidak formal, namun sebaiknya anda berjaga-jaga dengan membuat kontrak persetujuan yang disetujui bersama dan mempunyai kekuatan hukum.

4. Apa yang terjadi bila kalian tidak sepakat?

Perusahaan yang dipimpin oleh dua jenderal tentu saja membingungkan. Faktor dua jenderal ini juga dibahas di dalam buku Mas J yang terbaru, Kitab Anti Bangkrut.

Tentukan siapa pembuat keputusan atau decision maker di dalam perusahaan Anda. Hal ini menjaga keutuhan perusahaan dan loyalitas karyawan Anda. Jangan sampai karyawan Anda dibuat bingung karena yang satu perintah ke kanan, sedang yang satu lagi perintah ke kiri.

5. Seberapa besar toleransi Anda terhadap suatu resiko?

Yang namanya berbisnis pastilah dihadapkan dengan resiko-resiko. Tidak ada High Gain Low Risk. Kalaupun ada, pastilah tidak akan bertahan lama, karena kompetitor akan berdatangan dan kompetisi berujung pada perang harga.

Hubungan kekeluargaan tidak menjamin Anda dapat menoleransi resiko-resiko besar. Sebagai contoh, bila pasangan suami-istri ingin memulai usaha baru, mungkin hanya si kakak yang siap membantu dan bersama-sama berjuang untuk merintis bisnis tersebut dari awal. Sementara si adik hanya mau ikut terjun ketika bisnis tersebut sudah lebih mapan.

6. Apakah peran Anda dan teman Anda dalam perusahaan tersebut?

Sebuah studi tentang 518 bisnis keluarga pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa bisnis yang paling sukses membuat peran yang jelas dari masing-masing pemiliknya, begitu yang diungkapkan oleh Tracy Shaw, asisten wakil presiden bagian pengembangan pasar di MassMutual Financial Group.

Lidia dan Uli Fuhme, pasutri yang mendirikan Gran Frondo NY, membuat pembagian tugas saat mereka mengorganisir acara bersepeda tahunan di New York. Sementara Lidia mengurus keperluan logistik acara, suaminya bertugas untuk menangani bagian pemasaran dan aspek hukum.

7. Bagaimana Anda dan teman Anda akan memisahkan antara kepentingan pribadi dan perusahaan?

Bisnis adalah bisnis, teman adalah teman. Mungkin Anda sudah pernah mendengar ungkapan seperti ini.

Hal yang paling rawan ketika bekerja sama dengan sahabat atau saudara Anda dalam berbisnis adalah tidak mengetahui batas-batas hubungan pribadi dengan partner berbisnis. Pertahankan profesionalitas Anda meski Anda bekerja sama dengan orang yang sangat dekat dengan Anda secara pribadi. Buatlah kesepakatan-kesepakatan seperti tidak membicarakan pekerjaan saat makan malam, dan tidak membawa masalah pribadi ketika di kantor kecuali keadaan darurat.

8. Bagaimana Anda akan mengevaluasi kinerja partner Anda?

Meskipun partner Anda adalah sahabat sendiri, tetaplah mengevaluasi hasil pekerjaan mereka secara berkala. Bila hal ini sulit dilakukan berkenaan dengan hubungan pribadi Anda dengannya, serahkan urusan ini ke pihak ketiga.

Bukan berarti Anda tidak boleh mempercayai dia, tetapi janganlah selalu mempercayai orang seratus persen. Anda akan kecewa nantinya.

9. Jika tidak berhasil, apa yang akan Anda lakukan?

Pertimbangkan apa yang mungkin terjadi bila salah satu dari kalian ingin meninggalkan perusahaan. Bagaimana Anda akan menangani saham mitra Anda yang keluar? Siapa yang akan mengambil alih tanggung jawab yang ditinggalkan? Apa yang akan Anda lakukan untuk menyelamatkan hubungan pribadi kalian berdua?

10. Seperti apa penerus Anda dan teman Anda?

Bahkan jika Anda berencana bertahan dalam jangka panjang, Anda harus menyiapkan penerus Anda. Seperti kata pepatah, save a penny a day for a rainy day. Menabunglah untuk hari berkabung. Seringkali rencana penerus ini gagal karena kejadian atau musibah-musibah yang tidak menyenangkan.

Namun, Anda harus benar-benar menyiapkan penerus Anda dengan matang. Jangan sampai Anda naik pesawat dengan pilot yang belum belajar caranya mendaratkan pesawat.

TEAM = Together Everyone Achieves More

 10 Tip Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses 

10 Tip Memulai Usaha Kecil dan Meraih SuksesImage by : Istimewa

Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.

Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.

Berikut 10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, ketimbang gila-gilaan mengejar impian terdahsyat Anda dalam berbisnis.

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.  (Sumber: The Washington Post/Slate Magazine)

Aturan Berbisnis dengan Teman

1

Bisnis bersama teman memang tampak menyenangkan karena dikerjakan bersama orang terdekan Anda. Namun tidak jarang akhirnya hubungan pertemanan yang harmonis berubah menjadi perselisihan hubungan kerja. Bagaimana supaya tidak berakhir dengan permusuhan?

Perbedaan pendapat dalam menjalankan bisnis, wilayah kewenanangan, masalah keuangan adalah hal-hal rawan. Buat aturan mainnya dengan jelas agar bisnis bersama sahabat tetap langgeng.

Pembagian tugas, Bila berbisnis sendiri, keuntungan yang didapatkan otomatis masuk ke kantong sendiri. Namun semua porsi kerjaan harus kita lakukan sendiri dan semua keputusan pun harus diambil sendiri. Buatlah kesepakatan dan perjanjian tentang pembagian tugas dan pembagian hasil sebelum memulai bisnis, sehingga hasilnya merupakan kesepatan yang didapatkan dari hasil pemikiran jernih dan sesuai dengan keinginan masing-masing pihak.

Pembagian hasil, Pembagian hasil atau keuntungan menjadi hal yang paling sensitif dibicarakan ketika berbisnis dengan teman. “Walaupun merasa sungkan, Anda tetap perlu membahasnya,” tegas Lili Pratiwi, konsultan dari MRE Financial & Business Advisory.

Bila rekan bisnis anda hanya sebagai investor dan anda yang menjalankan bisnisnya, pembagian hasilnya bisa 50-50. Bila anda mengeluarkan modal dan juga menjalankan usaha, Anda berhak mendapatkan pembagian yang lebih. Pembagian hasil terikat dengan pembagian job description. Tentu saja, siapa yang memegang peranan penting dan mengemban tugas yang lebih banyak, berhak mendapatkan porsi pembagian yang lebih besar.

Risikonya, Hubungan pertemanan memang tidak selalu langgeng. Hanya saja, jika sudah menyangkut urusan bisnis maka pertengkaran harus disikapi dengan baik supaya tidak akan mengancam jalannya usaha. Tidak mau hubungan pertemanan Anda berakhir karena pertengkaran dan modal yang Anda tanamkan hilang karena bisnis tidak berlanjut, kan, Ma?

Sering-seringlah berdiskusi dengan teman Anda untuk membahas business plan,progress report, pembagian modal, keuntungan, pembagian porsi kerja dan juga membahas bagaimana cara menanggulangi jika terjadi kerugian. Seringkali Anda menganggap remeh dan akan saling mneyalahkan begitu muncul masalah. Jika sudah ada kesepakatan, fokus saja pada wewenang dan tugas kerja masing-masing.